Ayahama Fx
The Spirit of Indonesia :
UNTUK KITA FAHAMI
KUSEBUT ITU SEBAGAI UJIAN
I MENTION THAT AS TEST
Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku ;
Bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
Bahwa kerjaku hanya titipan-Nya,
Bahwa senangku hanya titipan-Nya,
Bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
Bahwa riang-ku hanya titipan-Nya.
Tetapi,
Mengapa aku tak pernah bertanya ;
Mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?
Ketika diminta kembali ;
Kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian,
Kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah DERITA.
Ketika aku berdo'a ;
Kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku.
Aku ingin lebih banyak harta,
Ingin lebih banyak sukses,
Lebih banyak riang,
Lebih banyak popularitas,
Dan kutolak sakit,
Kutolak kemiskinan,
Seolah... semua "DERITA" adalah hukuman bagiku.
Seolah... keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika ;
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.
GUSTI ....
Padahal tiap hari kuucapkan,
Hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah
"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"
No comments:
Post a Comment
Thank you, for your comment.